Reli Tongkat Putih, Cara Siswa-siswi Tunanetra sambut ulang tahun SLB A Pembina Tingkat Nasional
Jakarta, Senin (16/12/2019) – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Ulang Tahun SLB A Pembina Tingkat Nasional ke-38, seluruh siswa-siswi mengikuti kegiatan Reli Tongkat Putih yang dilaksanakan oleh OSIS SLB A Pembina Tingkat Nasional dengan tema ”Meningkatkan kemandirian dan peduli lingkungan”.
Kegiatan dimulai dengan sambutan sekaligus laporan dari ketua pelaksana, sambutan dari Ibu Ratmartini, M.Pd selaku kepala SLB A Pembina Tingkat Nasional, sambutan dari pihak kepolisian, serta pengkondisian peserta reli tongkat.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB yang merupakan bagian dari lomba orientasi mobilitas tunanetra yang digelar SLB A Pembina Tingkat Nasional di mana disediakan pos-pos yang berisi pertanyaan seputar OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Komunikasi). Mereka berjalan di trotoar sehingga tidak menganggu arus lalu lintas dengan adanya pengamanan dari pihak kepolisian cilandak.
Rute perjalanan dibagi menjadi dua, yaitu rute jarak dekat yang diperuntukan bagi siswa kelompok A dan rute jarak jauh yang diperuntukan bagi siswa kelompok B. Rute bagi kelompok A yaitu dimulai dari halaman depan SLB A Pembina Tingkat Nasional lalu menuju ke gerbang utama setelah itu belok ke kiri, Jalan Pertanian Raya, lalu mengikuti garis pengarah kiri jalan kemudian masuk ke gerbang depan SLB 01 lalu berjalan ke arah taman bermain, setelah itu kembali lagi ke halaman depan SLB A Pembina Tingkat Nasional. Sedangkan rute perjalanan kelompok B yaitu dimulai dari halaman depan SLB A Pembina Tingkat Nasional lalu menuju ke gerbang utama setelah itu belok ke kiri, Jalan Pertanian Raya, lalu mengikuti garis pengarah kiri jalan kemudian di persimpangan belok ke kiri ke jalan pertanian V, lalu berjalan ke pertanian III setelah itu kembali lagi ke SLB A Pembina Tingkat Nasional.
Siswa-siswi mengenakan baju olahraga berwarna kuning biru bergandengan tangan sambil tetap berkomunikasi untuk memberi aba-aba teman-teman di belakangnya. Siswa tunanetra tersebut dibagi ke dalam 17 kelompok yang masing-masing kelompoknya terdiri dari empat sampai enam orang dengan didampingi guru.
“Acara tersebut bertujuan untuk melihat ketrampilan mobilitas tunanetra di jalan raya seperti pemakaian tongkat, menyeberang jalan, naik tangga,men cari benda yang jatuh juga mengetahui arah mata angin. Selain itu acara tersebut juga dapat memberi pengetahuan pada mereka agar bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan tepat dan aman,” Ungkap Bapak Dedi selaku Guru Orientasi dan Mobilitas, ,.
Selain itu,menurut Ibrohim Ketua kegiatan reli tongkat putih , gerak jalan ini untuk menanamkan percaya diri pada penyandang tunanetra, mengukur potensi juga keberanian mereka saat berjalan di jalan raya selayaknya orang-orang awas.
.