Kurikulum Pendidikan Khusus adalah kurikulum bagi peserta didik berkelainan atau berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau satuan pendidikan regular.
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik secara optimal sesuai kemampuannya.
Jadi sebagai acuan dasarnya adalah kemampuan peserta didiknya. Apabila ini
benar-benar diterapkan maka Pendidikan Khusus adalah layanan pendidikan yang
terbaik karena tidak terkontaminasi oleh kepentingan di luar peseta didik. Bila
ada yang mengukur layanan pendidikan berdasar hakekat Hak Asasi Manusia (HAM)
maka kebutuhan anak ukurannya buka sekedar konsep
Menurut hemat kami, harus kita sadari bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) tak bisa digeneralisasikan sebagai anak yang memiliki kondisi sama dengan anak pada umumnya hanya dibawah mereka kebutuhannya. Apabila persepsi ini benar maka adalah kewajiban kita untuk memberikan pembelajaran yang proporsional antara kebutuhan dengan programnya.
Mari kita renungkan sejenak mungkinkah anak berkebutuhan khusus diberi beban pembelajaran sama dengan anak pada umumnya dengan porsinya yang disesuaikan ? Sebagai bahan pertimbangannya adalah adanya kompleksitas kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus sebagai konsekuensi logis dari variatifnya karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus.
1 STRUKTUR KURIKULUM 2013 UNTUK SDLB, SMPLB DAN SMALB
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR : 10/D/KR/2017 TANGGAL : 4 April 2017
TENTANG STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI INTI- KOMPETENSI DASAR, DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS
1. Struktur Kurikulum SDLB
MATA PELAJARAN | KELAS DAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU | ||||||
I | II | III | IV | V | VI | ||
KELOMPOK A | |||||||
1. | Pendidikan Agama dan Budi Pekerti | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
2. | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 |
3. | Bahasa Indonesia | 4 | 4 | 4 | 3 | 3 | 3 |
4. | Matematika | 2 | 2 | 4 | 3 | 3 | 3 |
5. | Ilmu Pengetahuan Alam | – | – | – | 2 | 2 | 2 |
6. | Ilmu Pengetahuan Sosial | – | – | – | 2 | 2 | 2 |
KELOMPOK B | |||||||
7. | Seni Budaya dan Prakarya | 12 | 12 | 12 | 14 | 14 | 14 |
8. | Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 |
KELOMPOK C | |||||||
9. | Program Kebutuhan Khusus | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU | 30 | 30 | 32 | 36 | 36 | 36 |
Keterangan:
a. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
dan penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal. Muatan lokal dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri.
c. Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang diberikan sesuai dengan kekhususan peserta didik. Program Kebutuhan Khusus untuk:
1) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan Komunikasi;
2) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama;
3) tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
4) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak; dan
5) autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial,
dan Perilaku.
d. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 30 (tiga puluh) menit.
e. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
f. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya terdiri atas empat aspek yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
g. Mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Seni Budaya dan Prakarya menggunakan pendekatan tematik.
h. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk kelas IV, V, VI dan Program Kebutuhan Khusus tidak menggunakan pendekatan tematik.
2. Struktur Kurikulum SMPLB
MATA PELAJARAN | KELAS DAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU | |||
VII | VIII | IX | ||
KELOMPOK A | ||||
1 | Pendidikan Agama dan Budi Pekerti | 2 | 2 | 2 |
2 | Pendidikan Pancasila dan | 2 | 2 | 2 |
Kewarganegaraan | ||||
3 | Bahasa Indonesia | 2 | 2 | 2 |
4 | Matematika | 2 | 2 | 2 |
5 | Ilmu Pengetahuan Alam | 2 | 2 | 2 |
6 | Ilm Pengetahuan Sosial | 2 | 2 | 2 |
7 | Bahasa Inggris | 2 | 2 | 2 |
KELOMPOK B | ||||
8 | Seni Budaya | 2 | 2 | 2 |
9 | Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan | 2 | 2 | 2 |
10 | Keterampilan Pilihan | 18 | 18 | 18 |
KELOMPOK C | ||||
11 | Program Kebutuhan Khusus | 2 | 2 | 2 |
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU | 38 | 38 | 38 |
Keterangan
a. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal. Muatan lokal dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pada mata pelajaran keterampilan pilihan, peserta didik memilih satu bidang keterampilan yang disediakan oleh satuan pendidikan
c. Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang diberikan sesuai dengan kekhususan peserta didik. Program Kebutuhan Khusus untuk:
1) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan Komunikasi;
2) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan
Irama;
3) tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
4) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak; dan
5) autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.
d. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
e. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri atas empat aspek yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
f. Mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Seni
Budaya menggunakan pendekatan tematik.
g. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Inggris dan Program Kebutuhan Khusus tidak menggunakan pendekatan tematik.
3. Struktur Kurikulum SMALB
MATA PELAJARAN | KELAS DAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU | |||
X | XI | XII | ||
KELOMPOK A | ||||
1. | Pendidikan Agama dan Budi Pekerti | 2 | 2 | 2 |
2. | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 2 | 2 | 2 |
3. | Bahasa Indonesia | 2 | 2 | 2 |
4. | Matematika | 2 | 2 | 2 |
5. | Ilmu Pengetahuan Sosial | 2 | 2 | 2 |
6. | Ilmu Pengetahuan Alam | 2 | 2 | 2 |
7. | Bahasa Inggris | 2 | 2 | 2 |
KELOMPOK B | ||||
8. | Seni Budaya | 2 | 2 | 2 |
9. | Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan | 2 | 2 | 2 |
10. | Keterampilan Pilihan | 24 | 26 | 26 |
KELOMPOK C | ||||
11. | Program Kebutuhan Khusus | |||
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU | 42 | 44 | 44 |
Keterangan:
a. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal. Muatan lokal dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pada mata pelajaran keterampilan pilihan, peserta didik memilih satu bidang keterampilan yang disediakan oleh satuan pendidikan.
c. Satuan pendidikan melaksanakan program magang pada kelas XI sekurang-kurangnya satu bulan.
d. Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang diberikan secara fakultatif berdasarkan kebutuhan peserta didik.
e. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
f. Mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Seni Budaya menggunakan pendekatan tematik.
g. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Inggris dan pilihan keterampilan tidak menggunakan pendekatan tematik.