Pentas seni SLB A Pembina
Dalam rangka milad SLB A Pembina Tingkat Nasional dan Hari Disabilitas Internasional, pada akhir jeda waktu semester I, SLB A Pembina Tingkat Nasional menggelar Pentas Seni (Pensi) yang pertama kalinya dengan tema “Berkarya untuk kemandirian”.
Kegiatan Pensi di isi dengan bermacam seni hasil karya siswa diantaranya: Tari tradisional, tari modern, Drama/teater, solo vocal, Duet, Musik, Marching Band dan lain-lain.
kegiatan yang juga dihadiri dari Feri farhati ganis, Walikota Jakarta selatan, Kasatlak Cilandak, dan dari Dinas pertamanan ini dibuka secara resmi oleh Ibu kepala Sekolah Ratmartini, M.Pd.
Kemudian Fery Farhati Ganis sebagai Istri Gubernur DKI Jakarta , juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini dengan baik.
Bapak Marullah Matali, Lc., M.Ag selaku walikota Jakarta Selatan pun mendatangi dan berfoto bersama dengan anak-anak berprestasi yaitu zizi, atta, dam kayla.
Dalam sambutannya ibu kepala sekolah berharap kegiatan pensi ini dijadikan sebagai ajang untuk mengapresiasikan karya dan potensi para siswa dan dapat dilaksanakan secara berkala dengan kualitas yang terus meningkat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, tidak hanya merupakan tempat untuk meningkatkan pengetahuan. Selain itu ada fungsi sekolah lainnya yaitu membentuk keterampilan siswa di usia muda agar siswa bisa mandiri ketika dewasa nanti.
Salah satu cara sekolah, bersama guru memfasilitasi penguatan keterampilan siswa ini adalah melalui pentas seni. Melalui kegiatan ini, siswa akan menampilkan kreativitasnya melalui karya seni yang dikuasainya.
Selain dari keterampilan, Pendidikan Karakter yang dibutuhkan untuk kemandirian dilatih ketika siswa latihan untuk pentas seperti kreatifitas dan melatih siswa untuk mengekspresikan diri. Hal ini dibuktikan dengan penampilan para siswa.
Karakter lainnya yang ingin dikuatkan adalah cinta tanah air melalui cinta terhadap adat istiadat yang ditampilkan siswa melalui tari-tarian berbagai daerah di Indonesia. Sehingga dengan demikian, diharapkan meningkatkan rasa nasionalisme. Salah satunya ada penampilan Tari Jaran Kepang yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Tarian ini dianggap merupakan bentuk dari peperangan pada zaman kerajaan. Sedangkan penari Jaran Kepang adalah wujud dari prajuritnya. Dilihat dari properti yang digunakan, tidak hanya sekadar memakai. Namun ada filosofinya tersendiri. Kuda, yang dalam Bahasa Jawa disebut jaran, memiliki makna berani, pantang menyerah, dan kuat. Hal inilah yang harus ada dalam diri setiap manusia sebagai bekal hidup.
Akhirnya, semoga kegiatan-kegiatan penumbuhan kreativitas siswa ini, dapat lebih divariasikan, sehingga bakat, minat, serta kemampuan akademik siswa dapat diselaraskan.